Namanya Umar, Bapak penarik gojek yang mensekolahkan buah hatinya sampai bangku kuliah

Namanya Umar, Bapak penarik gojek yang mensekolahkan buah hatinya sampai bangku kuliah

Usia nya sudah lanjut, 65 tahun, tapi kegigihannya persis seperti anak muda 25 tahun. Pak Umar menarik sepeda motor using miliknya, mencari nafkah demi membiayai Rika, buah hati satu satu nya.
Ramainya orang yang berlalu lalang di jalanan padat kendaraan tak menyurutkan semangatnya untuk dapat mengais rezeki di usianya yang kini tak muda lagi.

"Lelah untuk kesuksesan anak bikin saya bahagia," kata pak Umar, dengan wajar bercucur keringat, ini sudah hampir 12 jam pak Umar berada di jalan raya, hari nya masih begitu panjang.
Pak Umar biasa keluar rumah di jam 5 pagi, lalu balik lagi ke rumah jam 10 malam.
Tiap hari selepas jam kerja, pak Umar pulang dengan rasa bahagia, tak ada rasa lelah, taka da rasa putus asa, nama Rika menjadi semangat yang membuatnya terus berjuang.

Badan pak Umar terlihat kurus kering, ternyata pak Umar jarang sekali makan, “ya kadang supaya hemat saya makan sekali aja sebelom berangkat kerja, paling kadang ada pelanggan berbaik hati membagi saya makan atau minuman. Tiap Hari Pak Umar terus bekerja, demi sekolah dan cita-cita yang Rika impikan, menjadi seorang perawat. Alasannya, Rika senang melihat perawat berperawakan cantik dan berpakaian bersih, sepeti yang sering ia lihat di Rumah sakit daerah Kondosapata yang tak jauh dari desa mereka tinggal.


"Semoga banyak orderan mu setiap hari ya Pak Umar, Agar Cita-cita anakmu menjadi perawat kelak  bisa terwujud." kata Hasyim, Seorang Pelintas yang prihatin melihat kondisi Pak Umar.

Comments

Popular posts from this blog

PROFIL PENULIS